Langsung ke konten utama

LOMBA DEBAT PENDIDIKAN SE-KALBAR



LOMBA DEBAT PENDIDIKAN KATEGORI MAHASISWA TINGKAT PROVINSI

KETENTUAN

Tema                           : “Menumbuhkembangkan Daya Pikir Kritis Mahasiswa Terkait
Isu-isu Pendidikan Kontemporer .”
Waktu                         :  4, 6, 7 Mei 2013
Tempat                        : Aula FKIP UNTAN
Pendaftaran
Peserta Terbatas!
Waktu pendaftraran    : 10 Maret – 20 April 2013
Pendaftaran peserta    : Rp 150.000/Tim
Sasaran                        : Mahasiswa aktif se-Kalimantan Barat
Pendaftaran dapat dilakukan via telepon atau datang langsung ke sekretariat BEM Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura Pontianak.
Uang pendaftaran dapat dikirim melalui rekening dengan no. 1029013338 A/n. Nashrullah.


Hadiah
Juara I                         : Rp 1.250.000,00 + Piagam + Tropi
Juara II                        : Rp 1.000.000,00 + Piagam + Tropi
Juara III                      : Rp 750.000,00 + Piagam + Tropi

Tujuan
1.      Menumbuhkan kepekaan pikir mahasiswa tehadap permasalahan pendidikan.
2.      Melatih mahasiswa agar terampil dalam memaparkan ataupun mempertahankan argumen yang mereka miliki sesuai dengan fakta  yang ada.
3.      Menambah cakrawala berfikir mahasiswa.

Persyaratan Peserta
1.      Mahasiswa se-Kalimantan Barat maksimal semester 6.
2.      Setiap universitas mengirimkan utusannya maksimal 2 tim.
3.      Setiap tim terdiri dari 3 orang dan belum pernah menjadi juara pada pertandingan sebelumnya (kecuali anggota tim pemenang bergabung dalam kelompok lain yang belum pernah menang, dan ketiga anggota tim harus terpisah secara mutlak).
4.      Anggota tim yang telah terdaftar dalam satu tim tidak boleh menjadi anggota tim lainnya.
5.      Peserta telah melengkapi berkas dan biaya pendaftaran, meliputi:
a.       Formulir pendafataran (terlampir)
b.      Fotocopy Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) 1 lembar
c.       Pas Foto 3x4 2 lembar

Ketentuan Lomba
1.      Sistem yang digunakan adalah sisem gugur.
2.      Peserta lomba akan dibagi menjadi tim pro dan tim kontra setelah dilakukan cabut undi beberapa saat sebelum pertandingan.
3.      Topik yang diperdebatkan adalah masalah-masalah umum.
4.      Bagan pertandingan disusun secara acak melalui cabut undi saat technical meeting.
5.      Sebelum pertandingan dimulai, salah satu tim akan mengambil sebuah amplop tema yang akan diperdebatkan.
6.      Pengumpulan berkas pendaftaran terakhir sewaktu technical meeting.

Format debat
Format debat yang digunakan adalah Asian Parliementary. Format debat ini memberikan kesempatan kepada pembicara dalam debat untuk memberikan interupsi.
n  Tiap kompetisi hanya terdiri dari 2 tim yaitu tim yang pro dan kontra terhadap sebuah tema.
n  Setiap tim  terdiri dari 3 orang yang akan berperan sebagai pembicara pertama, kedua, ketiga dan reply speaker.
n  Alur debat:
1.      Pembicara pertama dari pihak yang pro
2.      Pembicara pertama dari pihak yang kontra
3.      Pembicara kedua dari pihak yang pro
4.      Pembicara kedua dari pihak yang kontra
5.      Pembicara ketiga dari pihak yang pro
6.      Pembicara ketiga dari pihak yang kontra
7.      Reply speaker dari pihak yang pro
8.      Reply speaker dari pihak yang kontra
Peranan Pembicara
1.    Pembicara pertama (diberi waktu 2 menit)
A.  Tim Pro
1)   Menggambarkan secara umum pemikirannya.
2)   Membatasi pembicaraan debat.
3)   Definisi yang diberikan harus adil, dan bisa diperdebatkan.
4)   Setelah memberikan definisi, pembicara pertama harus membuktikan    pernyataannya dengan bukti yang kuat.

B.  Tim Kontra
1)   Menyanggah pembicara pro tadi.
2)   Menjelaskan kenapa ada perbedaan pandangan dengan kubu lain.
3)   Menjelaskan apa yang ia setuju dari pembicara pro dan menjelaskan apa dan kenapa terhadap hal yang tidak disetujui.

2.    Pembicara Kedua (diberi waktu 2 menit)
A.  Seluruh pembicara kedua harus menyangkal argumen lawan dan memperkuat argumen timnya.
B.  Di akhir pembicaraan, pembicara harus memberikan ikhtisar seluruh argumen dari timnya.

3.    Pembicara Ketiga (diberi waktu 2 menit)
A.  Seluruh pembicara ketiga harus membantah tiap argumen yang tidak menyetujui pendapat timnya.
B.  Mambangun kembali pernyataan timnya.

4.    Reply Speaker
A.  Yang boleh menjadi reply speaker adalah pembicara pertama dan kedua.
B.  Reply speaker mereview garis besar dari debat.
C.  Reply speaker harus meyakinkan juri bahwa timnya layak memenangi debat.
D.  Reply speaker tidak boleh membuat argumen baru.

KRITERIA PENILAIAN
No
Kriteria Penilaian
Bobot Penilaian
1
Penguasaan Materi (Substansi)
50 Point
2
Penyampaian dan Etika Debat Peserta
25 Point
3
Bahasa
15 Point
4
Kerjasama Tim
10 Point

ALUR PERLOMBAAN
Alur perlombaan terdiri dari:
1.    Babak penyisihan
2.    Babak 1/8 final
3.    Babak 1/4 final
4.    Babak 1/2 final
5.    Babak final
6.    Pemenang lomba adalah tim yang mempunyai skor kumulatif tertinggi

Catatan:
1.    Untuk peserta dari luar kota Pontianak-kab. Kubu Raya dan sekitarnya, penginapan disediakan oleh panitia.
2.    Transportasi tidak ditanggung oleh panitia.
3.    Panitia hanya menyiapkan konsumsi saat peserta mengikuti lomba.
4.    Technical meeting akan diadakan 1 hari sebelum lomba. Jika peserta dari daerah berhalangan hadir, maka akan diwakilkan oleh panitia.
5.    Mosi debat akan dipublikasikan melalui media online 2 minggu sebelum pertandingan (baik melalui blog di prpfkipuntan2013.blogspot.com maupun facebook).

download disini



Komentar

Postingan populer dari blog ini

MOSI DEBAT PENDIDIKAN 2016

MOSI DEBAT Babak Penyisihan 1.       Bahwa pendidikan Home Schooling dianggap lebih efektif dari pendidikan formal. 2.       Bahwa E-book meningkatkan budaya literasi di kalangan siswa 3.       Bahwa Lulusan Sekolah Menengah Kejuruan jauh lebih produktif di banding Sekolah Menengah Atas. 4.       Bahwa Kekurangan sarana dan prasarana menyebabkan rendahnya prestasi siswa di bidang olahraga. 5.       Bahwa pendidikan di Indonesia menghasilkan “manusia robot”. 6.       Bahwa generasi muda terdidik hanya untuk mengikuti perkembangan bukan mengembangkan pengetahuan. 7.       Bahwa Pelajar SMA berstatus telah menikah boleh mengikuti UN 8.       Bahwa Penggunaan media sosial atau internet sebagai sumber utama bahan ajar siswa 9.       Bahwa Penggunaan bahasa asing dalam komunikasi sehari-hari menunjukkan kurangnya rasa nasionalisme bangsa 10.   Bahwa Pendidikan seks dimasukan dalam kurikulum SD 11.   Bahwa kebebasan berekspresi di sosial media meningkatkan jiwa kreat

MOSI DEBAT PENDIDIKAN 2017

           MOSI DEBAT PENDIDIKAN 2017 BABAK PENYISIHAN 1. Pendidikan budaya lokal sebagai upaya pertahanan jati diri bangsa dalam era globalisasi. 2. Bahwasannya acara-acara yang marak di pertelivisian merusak karakter peserta didik. 3. Bahwasannya tes saat masuk sekolah dianggap diskriminasi terhadap peserta didik. 4. Bahwasannya tingkat pendidikan berkorelasi dengan rasa nasionalisme. 5. Program wajib belajar harus di imbangi dengan penjaminan pendidikan gratis 6. Bahwasannya pendidikan agama di sekolah menengah perlu diprioritaskan. 7. Bahwasannya hasil UN dapat dijadikan tolak ukur kemampuan siswa 8. Bahwasannya kurikulum 2013 sebagai solusi atas permasalahan pendidikan Indonesia. 9. Bahwasanya siswa yang hamil di luar nikah tetap bisa melanjutkan pendidikan di sekolah. 10. Bahwasannya IPK berpengaruh pada karier seseorang. 11. Bahwasannya sistem rangking meningkatkan minat belajar. 12. Bahwasannya organisasi mahasiswa berdampak buruk pada prestasi akademik. 13. Bahw

Mosi dan Peraturan Debat

MOSI DEBAT PENDIDIKAN 2013 BABAK PENYISIHAN 1. Penggunaan media internet sebagai sumber utama bahan belajar bagi siswa. 2. Acara-acara yang marak di Indonesia, seperti acara gosip, sinetron, talk show, serbuan iklan, dan lain sebagainya dapat membantu masuknya globalisasi namun mematikan pribadi budaya bangsa. 3. Merokok menyebabkan kualitas anak bangsa menurun. 4. Penggunaan bahasa asing dalam komunikasi sehari hari menunjukkan kurangnya rasa nasionalisme bangsa. 5. Terlalu berlebihan menerima pelajaran sejarah Indonesia di sekolah-sekolah dapat mengakibatkan rasa nasionalisme pada diri siswa berkurang. 6. Dewan meyakini penggunaan bahasa asing sebagai pengantar pendidikan di Sekolah Bertaraf Internasional dan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional dapat menghilangkan kearifan lokal. 7. Pendidikan anti korupsi di dunia kampus sebagai penggalakan zona integritas. 8. Organisasi Mahasiswa sebagai sarana utama pencerdasan politik mahasiswa. 9. Penambahan kuota pene