Langsung ke konten utama

Mosi Debat Pekan Raya Pendidikan 2014


MOSI DEBAT PRP PENDIDIKAN TAHUN 2014

·         MOSI Babak Non-eliminasi
1. Bahwa sistem filterisasi CPNS Guru di Indonesia tidak efektif
2. Bahwa Guru honorer tidak diperlukan
3. Bahwa pembayaran tunjangan profesi guru Madrasah ditanggung oleh Kementerian Agama (KEMENAG)
4. Bahwa Penerapan UU pendidikan di Indonesia tidak efektif
5. Bahwa Profesionalitas guru di Indonesia masih diragukan
6. Bahwa kreatifitas siswa di Indonesia masih rendah
7. Bahwa realisasi program belajar 9 tahun terbengkalai
8. Bahwa perbedaan status sosial masih dirasakan dalam kondisi pendidikan secara faktual di Indonesia

9. Bahwa pendidikan di Indonesia masih terpaku pada intruksi guru
10. Bahwa Perwujudan UU Sisdiknas pasal 5 Ayat 1 tidak berlaku di daerah 3T
“Setiap Warga Negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu”
11. Bahwa pelaksanaan kurikulum 2013 dipaksakan
12. Bahwa Program Menengah Universal (PMU) melaui Bantuan Operasional Sekolah (BOS) akan meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan menengah
13. Bahwa perkembangan teknologi membuat anak Indonesia malas membaca buku
14. Bahwa Tawuran pelajar dan kenakalan remaja disebabkan pendidikan karakter yang kurang di sekolah
15. Bahwa Sinetron-sinetron di Indonesia masa kini merusak mental anak bangsa
16. Bahwa metode diskusi dalam kegiatan belajar mengajar sangat efektif untuk siswa
17. Bahwa guru wajib mengikuti Program Pendidikan Profesi Guru
18. Bahwa pendidikan merupakan sektor terjadinya korupsi
19. Bahwa UU Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi layak untuk dihapuskan
20. Bahwa kesejahteraan organisasi guru di Indonesia meningkatkan mutu pendidikan
21. Bahwa pengelolaan BOS (Bantuan Operasional Sekolah) dan DAK (Dana Alokasi Khusus) tidak transparan
22. Bahwa kurikulum 2013 tidak lebih baik dari kurikulum KTSP
23. Bahwa alokasi waktu mata pelajaran pendidikan karakter disamakan dengan mata pelajaran umum
24. Bahwa kesetiakawanan merusak moral anak bangsa
25. Bahwa bonus demografi membuka peluang pengangguran
26. Bahwa pendidikan di Indonesia digunakan sebagai alat untuk mepertahankan status quo orang-orang kaya
27. Bahwa ujian nasional merusak moral siswa dan guru
28. Bahwa buku digital mempunyai efek negatif untuk anak
29. Bahwa penerapan kurikulum 2013 hanya sekadar formalitas
30. Bahwa skripsi sebagai syarat kelulusan mempersulit mahasiswa dalam menyelesaikan studi
31. Bahwa tingkat kemiskinan mencerminkan tingkat pendidikan
32. Bahwa generasi muda terdidik hanya untuk mengikuti perkembangan bukan mengembangkan
33. Bahwa Try Out diadakan di sekolah-sekolah Indonesia tiap tahun tidak efektif dalam mempersiapkan mental siswa dan guru dalam menghadapi ujian
34. Bahwa PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) membantu meningkatkan kualitas SDM (Sumber Daya Manusia)
35. Bahwa lulusan kejar paket C tidak dapat disejajarkan dengan lulusan SMA
36. Bahwa peningkatan kouta jalur undangan dapat meningkatkan kualitas Perguruan Tinggi
37. Bahwa pembelajaran bahasa daerah lebih penting daripada pembelajaran bahasa asing (selain bahasa inggris)
38. Bahwa kewajiban mengenyam Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sebagai syarat untuk melanjutkan jenjang pendidikan selanjutnya
39. Bahwa UKT (Uang Kuliah Tunggal) di Perguruan Tinggi harus dihapuskan
40. Bahwa otonomi sekolah meningkatkan mutu pendidikan
41. Bahwa penerapan afektif dan kognitif pada proses pembelajaran di sekolah tidak seimbang
42. Bahwa BOP (Biaya Operasional Sekolah) perlu dihapuskan
43. Bahwa alokasi anggaran pendidikan baik ditingkat nasional, provinsi, kota atau kabupaten menjadi sasaran prioritas pemecahan masalah pendidikan di Indonesia
44. Bahwa Ujian Nasional tingkat SD perlu dihapuskan
45. Bahwa Kemajuan IPTEK mengurangi minat belajar siswa
46. Bahwa mutu pendidikan bergantung pada kualitas sarana dan prasarana fisik yang dimiliki oleh suatu sekolah
47. Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Bantuan Siswa Miskin (BSM) di tingkat pendidikan dasar tidak menjawab permasalahan jumlah siswa putus sekolah
48. Bahwa Toefel harus dihapuskan

·         MOSI Babak Eliminasi (¼ final)

1. Bahwa Pendidikan Profesi Guru (PPG) dapat meningkatkan kualitas guru
2. Bahwa Pendidikan di Indonesia menghasilkan “Manusia Robot”
3. Bahwa sistem pendidikan yang terbaik adalah Top-Down (dari atas ke bawah) atau disebut pendidikan gaya Bank
4. Bahwa Bantuan Siswa Miskin (BSM) dan Beasiswa Bidikmisi telah meratakan pendidikan
5. Bahwa kebebasan berekspresi di situs jejaring sosial dapat meningkatkan kreatifitas anak bangsa

·         CATATAN : MOSI pada babak Semi Final dan Grand Final akan diberitahukan saat pertandingan
      
       Surat Debat dapat Download disini


Komentar

Postingan populer dari blog ini

MOSI DEBAT PENDIDIKAN 2016

MOSI DEBAT Babak Penyisihan 1.       Bahwa pendidikan Home Schooling dianggap lebih efektif dari pendidikan formal. 2.       Bahwa E-book meningkatkan budaya literasi di kalangan siswa 3.       Bahwa Lulusan Sekolah Menengah Kejuruan jauh lebih produktif di banding Sekolah Menengah Atas. 4.       Bahwa Kekurangan sarana dan prasarana menyebabkan rendahnya prestasi siswa di bidang olahraga. 5.       Bahwa pendidikan di Indonesia menghasilkan “manusia robot”. 6.       Bahwa generasi muda terdidik hanya untuk mengikuti perkembangan bukan mengembangkan pengetahuan. 7.       Bahwa Pelajar SMA berstatus telah menikah boleh mengikuti UN 8.       Bahwa Penggunaan media sosial atau internet sebagai sumber utama bahan ajar siswa 9.       Bahwa Penggunaan bahasa asing dalam komunikasi sehari-hari menunjukkan kurangnya rasa nasionalisme bangsa 10.   Bahwa Pendidikan seks dimasukan dalam kurikulum SD 11.   Bahwa kebebasan berekspresi di sosial media meningkatkan jiwa kreat

Mosi dan Peraturan Debat

MOSI DEBAT PENDIDIKAN 2013 BABAK PENYISIHAN 1. Penggunaan media internet sebagai sumber utama bahan belajar bagi siswa. 2. Acara-acara yang marak di Indonesia, seperti acara gosip, sinetron, talk show, serbuan iklan, dan lain sebagainya dapat membantu masuknya globalisasi namun mematikan pribadi budaya bangsa. 3. Merokok menyebabkan kualitas anak bangsa menurun. 4. Penggunaan bahasa asing dalam komunikasi sehari hari menunjukkan kurangnya rasa nasionalisme bangsa. 5. Terlalu berlebihan menerima pelajaran sejarah Indonesia di sekolah-sekolah dapat mengakibatkan rasa nasionalisme pada diri siswa berkurang. 6. Dewan meyakini penggunaan bahasa asing sebagai pengantar pendidikan di Sekolah Bertaraf Internasional dan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional dapat menghilangkan kearifan lokal. 7. Pendidikan anti korupsi di dunia kampus sebagai penggalakan zona integritas. 8. Organisasi Mahasiswa sebagai sarana utama pencerdasan politik mahasiswa. 9. Penambahan kuota pene

MOSI DEBAT PENDIDIKAN 2017

           MOSI DEBAT PENDIDIKAN 2017 BABAK PENYISIHAN 1. Pendidikan budaya lokal sebagai upaya pertahanan jati diri bangsa dalam era globalisasi. 2. Bahwasannya acara-acara yang marak di pertelivisian merusak karakter peserta didik. 3. Bahwasannya tes saat masuk sekolah dianggap diskriminasi terhadap peserta didik. 4. Bahwasannya tingkat pendidikan berkorelasi dengan rasa nasionalisme. 5. Program wajib belajar harus di imbangi dengan penjaminan pendidikan gratis 6. Bahwasannya pendidikan agama di sekolah menengah perlu diprioritaskan. 7. Bahwasannya hasil UN dapat dijadikan tolak ukur kemampuan siswa 8. Bahwasannya kurikulum 2013 sebagai solusi atas permasalahan pendidikan Indonesia. 9. Bahwasanya siswa yang hamil di luar nikah tetap bisa melanjutkan pendidikan di sekolah. 10. Bahwasannya IPK berpengaruh pada karier seseorang. 11. Bahwasannya sistem rangking meningkatkan minat belajar. 12. Bahwasannya organisasi mahasiswa berdampak buruk pada prestasi akademik. 13. Bahw