Langsung ke konten utama

Mosi Debat Pekan Raya Pendidikan 2015

Berdasarkan hasil keputusan penanggung jawab debat pendidikan Pekan Raya Pendidikan 2015, mosi debat pendidikan 2015 berjumlah 20 mosi sebagai berikut.


1.      Bahwa pemberian Pekerjaan Rumah (PR) kepada siswa dinilai tidak efektif
2.      Bahwa perkembangan teknologi memberikan dampak buruk bagi karakter anak indonesia
3.      Bahwa UKT (Uang Kuliah Tunggal) di Perguruan Tinggi harus dihapuskan
4.      Bahwa Pembelajaran Home Schooling dapat menghasilkan pribadi yang cerdas dan santun
5.      Bahwa bantuan siswa miskin (BSM) telah memeratakan akses pendidikan
6.      Bahwa Calon Guru wajib mengikuti Program Pendidikan Profesi Guru
7.      Bahwa media sosial tidak mendidik
8.      Bahwa pendidikan agama disekolah harus dihapuskan
9.      Bahwa sekolah harus memprioritaskan pendidikan karakter dibandingkan pendidikan akademik
10.  Bahwa kelas akselerasi harus dihapuskan demi kesetaraan pendidikan
11.  Bahwa ilmu sains merupakan ancaman terbesar untuk manusia
12.  Bahwa catur harus menjadi mata pelajaran di sekolah
13.  Bahwa pendidikan seks remaja harus diterapkan
14.  Bahwa tes narkotika menjadi salah satu syarat mendaftar sekolah
15.  Bahwa sekolah membutuhkan bimbingan belajar
16.  Bahwa mata pelajaran TIK harus terintegrasi
17.  Bahwa pendidikan kewirausahaan harus diterapkan sejak dini
18.  Bahwa Akreditasi Universitas tidak menjamin mutu lulusan
19.  Bahwa UTS dan UAS tidak efektif untuk mengukur kemampuan mahasiswa
20.  Ujian Nasional sistem Online diwajibkan bagi semua sekolah tingkat SMA

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MOSI DEBAT PENDIDIKAN 2016

MOSI DEBAT Babak Penyisihan 1.       Bahwa pendidikan Home Schooling dianggap lebih efektif dari pendidikan formal. 2.       Bahwa E-book meningkatkan budaya literasi di kalangan siswa 3.       Bahwa Lulusan Sekolah Menengah Kejuruan jauh lebih produktif di banding Sekolah Menengah Atas. 4.       Bahwa Kekurangan sarana dan prasarana menyebabkan rendahnya prestasi siswa di bidang olahraga. 5.       Bahwa pendidikan di Indonesia menghasilkan “manusia robot”. 6.       Bahwa generasi muda terdidik hanya untuk mengikuti perkembangan bukan mengembangkan pengetahuan. 7.       Bahwa Pelajar SMA berstatus telah menikah boleh mengikuti UN 8.       Bahwa Penggunaan media sosial atau internet sebagai sumber utama bahan ajar siswa 9.       Bahwa Penggunaan bahasa asing dalam komunikasi sehari-hari menunjukkan kurangnya rasa nasionalisme bangsa 10.   Bahwa Pendidikan seks dimasukan dalam kurikulum SD 11.   Bahwa kebebasan berekspresi di sosial media meningkatkan jiwa kreat

MOSI DEBAT PENDIDIKAN 2017

           MOSI DEBAT PENDIDIKAN 2017 BABAK PENYISIHAN 1. Pendidikan budaya lokal sebagai upaya pertahanan jati diri bangsa dalam era globalisasi. 2. Bahwasannya acara-acara yang marak di pertelivisian merusak karakter peserta didik. 3. Bahwasannya tes saat masuk sekolah dianggap diskriminasi terhadap peserta didik. 4. Bahwasannya tingkat pendidikan berkorelasi dengan rasa nasionalisme. 5. Program wajib belajar harus di imbangi dengan penjaminan pendidikan gratis 6. Bahwasannya pendidikan agama di sekolah menengah perlu diprioritaskan. 7. Bahwasannya hasil UN dapat dijadikan tolak ukur kemampuan siswa 8. Bahwasannya kurikulum 2013 sebagai solusi atas permasalahan pendidikan Indonesia. 9. Bahwasanya siswa yang hamil di luar nikah tetap bisa melanjutkan pendidikan di sekolah. 10. Bahwasannya IPK berpengaruh pada karier seseorang. 11. Bahwasannya sistem rangking meningkatkan minat belajar. 12. Bahwasannya organisasi mahasiswa berdampak buruk pada prestasi akademik. 13. Bahw

Mosi dan Peraturan Debat

MOSI DEBAT PENDIDIKAN 2013 BABAK PENYISIHAN 1. Penggunaan media internet sebagai sumber utama bahan belajar bagi siswa. 2. Acara-acara yang marak di Indonesia, seperti acara gosip, sinetron, talk show, serbuan iklan, dan lain sebagainya dapat membantu masuknya globalisasi namun mematikan pribadi budaya bangsa. 3. Merokok menyebabkan kualitas anak bangsa menurun. 4. Penggunaan bahasa asing dalam komunikasi sehari hari menunjukkan kurangnya rasa nasionalisme bangsa. 5. Terlalu berlebihan menerima pelajaran sejarah Indonesia di sekolah-sekolah dapat mengakibatkan rasa nasionalisme pada diri siswa berkurang. 6. Dewan meyakini penggunaan bahasa asing sebagai pengantar pendidikan di Sekolah Bertaraf Internasional dan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional dapat menghilangkan kearifan lokal. 7. Pendidikan anti korupsi di dunia kampus sebagai penggalakan zona integritas. 8. Organisasi Mahasiswa sebagai sarana utama pencerdasan politik mahasiswa. 9. Penambahan kuota pene